Welcome To My Homepage

Tentang Aku

Namaku Arzal Ismail. Teman-temanku memanggilku Arzal, tapi keluargaku memanggilku 'Aja', sedangkan Abaku memanggilku 'tambang'. Pilihan ada pada anda, mau anda panggil apa aku, itu terserah anda.

Latar Belakang Pendidikan
Di sebuah dusun kecil bernama Rahmad Saluan, terletak sekitar 99 km dari pusat kabupaten Banggai, disanalah aku dilahirkan. Kondisi lingkungan yang jauh dari perkotaan dan sedikit terisolir dari arus informasi tak membuat aku patah arang. Bermodalkan semangat membaja dan dukungan yang luar biasa dari M. Ismail (Bapakku), Nurhayati (Ibuku), Rizal (Kakakku), dan Risna (adikku) aku memulai pendidikan dari keluargaku yang sangat kucintai. Di keluarga inilah, pelajaran iman, ketabahan dan kesabaran, serta rasa cinta aku dapatkan. Pendidikan kulanjutkan ke sebuah sekolah dasar di Saluan, setelah itu ke SMP 3 Toili dan mulai melanjutkan ke SMA Negeri satu-satunya di toili. Orang tuaku dengan semangat membara mengusulkan kepadaku untuk melanjutkan studi ke IKIP Negeri Gorontalo, yang pada saat aku masuk masih bernama STKIP Gorontalo.

Prestasi Menjadi Cambuk
STKIP Gorontalo adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Gorontalo saat ini. Berbagai masalah akademik pun datang silih berganti. Namun kuyakin itulah dinamika sebuah perjuangan. Aku mencoba meyakinkan diriku, akulah orang pertama yang sangat aku harapkan untuk membawa kemajuan bagi diriku disamping bantuan dari luar diriku. Ku pacu diriku, ku bernasihat pada diriku di depan kaca setiap aku bercermin. Ku katakan pada diriku, "Arzal, If you are not for yourself who will be for you, if you are just for yourself who you are for".
Bermodalkan semangat dan ikhtiar serta tawakal, prestasi-prestasi pun mulai ku tabur, yang kuharapkan akan kutuai hasilnya.
Tahun 2000 tepatnya bulan September, ketika aku sedang sibuk-sibuknya menjadi organizer kegiatan English Contests, aku ditawari untuk mengikuti Lomba Bahasa Inggris tingkat Nasional. Aku ikut dan syukur pada Tuhan, aku terseleksi menjadi Peringkat 3 Nasional. Enam bulan sebelumnya, aku menjadi Mahasiswa Terbaik Utusan Fakultas PBS pada acara Wisuda bulan Januari 2000. Setelah itu, pada tahun 2001, Aku diutus Almamaterku untuk menjadi peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terpadu se Indonesia Timur di Makassar, yang saat itu bertepatan di daerah perbatasan Enrekang dan Tana Toraja.
Setahun kemudian, Ibuku menelpon aku saat aku baru pulang kerja dari Mall Computer. Ibuku bertanya:" Aza, kapan ngana mo wisuda, kok Nanang yang seangkatan dengan ngana skarang so siap-siap mo wisuda. Orang tuanya mungkin akan berangkat ke GOrontalo dalam minggu ini. TOrang pun bertanya-tanya, kapan torang mo datang ke Gorontalo untuk acara Wisudamu". Mendengar itu, aku seperti tersambar petir, sadar kalo memang aku sudah harus menyelesaikan studiku pada periode wisuda ini. AKu pun tak banyak berkomentar kepada mamaku... Hanya kubilang bersabar-sabarlah... !nanti diberitahu kapan aku wisuda

Pertukaran Pemuda Indonesia Australia
Aku sadar bahwa di balik segala sesuatu tersimpan hikmah di dalamnya. Kesadaran itu pun menjadi kenyataan. Dua Bulan sebelum ujian meja hijau, aku mengikuti Seleksi Pertukaran Pemuda Indonesia Australia (Australia Indonesia Exchange Program) di tingkat IKIP dan Propinsi Gorontalo. Alhamdulillah, aku berhasil menjadi utusan propinsi untuk mengikuti seleksi tingkat nasional di Jakarta. Setelah beberapa bulan kemudian, informasi mengenai hasil seleksi tak kunjung-kunjung datang. Aku pun tak berharap banyak lagi dengan program ini. Lalu pada tanggal 26 Agustus 2002, acara wisuda yang sangat ku nanti-nanti pun tiba. Orang tua ku pun ikut mendampingiku pada acara itu. Perasaan haru dan bangga terlihat pada senyuman Aba dan mamaku. AKu pun bersujud dihadapan mereka, ku peluk aba dan mamku sambil menahan rasa haru dan terima kasihku pada mereka. "Mama, maafkan aku atas keterlambatan wisuda ini," kataku... Mamaku pun mencoba menghiburku "dibalik sesuatu ada hikmahnya".
Seminggu setelah itu, saat aku selesai salat Subuh, istri kakak sepupuku menyerahkan sepucuk surat berwarna cokelat. Ku baca pada kop surat itu tertulis "Departemen Pendidikan Nasional". Jantungku tiba-tiba berdegup kencang ingin segera mengetahui, apa isi surat itu. Perlahan-lahan ku sobek sampul surat itu dan segera kususuri baris demi barisnya.
Secara refleks, aku pun tersujud sambil bergumam Alhamdulillah, terima kasih ya Allah, aku terpilih menjadi salah satu peserta yang akan mewakili Indonesia pada Program Pertukaran Pemuda Indonesia Australia tahun 2002 ini.
Mama, Aba, Kakak Ija, adikku Labintank..... kupersembahkan anugerah besar ini kepada kalian....





Pre Departure Traininig Di Jakarta
Sebelum keberangkatan ke Australia, kami mengikuti pembekalan selama 10 hari di Cibubur, JAkarta Timur

Selamat Datang di Sidney
Roda Pesawat Garuda Indonesia mendarat dengan mulusnya di Bandara UDara Internasional Sidney, Australia. Aku beserta 17 rekan lainnya segera berkemas dan di depan bandara koordinator program telah menunggu kami.

Daerah Country, Orange
Setelah program di Sidney, perjalanan dilanjutkan ke Orange, sebuah daerah country terletak di bagian barat utara Sidney. Disinilah, puasa hari pertama kami alami..... perasaan rindu ke kampung halaman tak dapat kami dibendung lagi.



Home